Seri 1
Apresiasi Musik Jazz:
Memahami Musik Ragtime
Oleh: Tono Rachmad PH
Kata Pengantar
Tulisan ini merupakan hasil studi literatur penulis pada beberapa pustaka buku dan audio tentang musik Ragtime. Ditulis berdasarkan kajian teks-konteks untuk mendapatkan hubungan antara sejarah perkembangan Ragtime dengan karya musiknya.
Disamping itu, tulisan ini diangkat sebagai bentuk keprihatinan terhadap bab atau bahasan didalam beberapa buku-buku pelajaran apresiasi musik sekolah menengah atas dan diktat perkuliahan S-1 yang banyak dibuat tanpa memperhatikan kedalaman informasinya. Tulisan tentang musik Ragtime ini, adalah salah-satu alternative model artikel yang penulis tawarkan sebagai bab/bahasan dari diktat perkuliahan S-1 ataupun bab/bahasan dari bab buku pelajaran apresiasi musik tingkat sekolah menengah atas. Tulisan ini pada draft aslinya, dilengkapi dengan suplemen audio, skrip musik, dan bahan evaluasi, yang berkaitan dengan bahasannya.
Pendahuluan
Sebelum membaca tulisan ini, ada baiknya kita mengakrabkan diri dengan mendengarkan terlebih dahulu sebuah karya Ragtime berikut ini:
Elite Syncopation, cipt.Scott Joplin, arr. Stewart dan Bradley James. Dari Album CD: Scott Joplin’s Piano Rags, Produksi: Music Collection International, Ltd., Emporio Label, 1994)
Karya diatas, merupakan salah-satu contoh yang khas sebagai music Ragtime. Musiknya tersusun dalam struktur bagian-bagian yang repetitive dan sarat dengan sinkopasi. Struktur dengan bagian-bagian yang berulang, serta gaya sinkopasi ini walaupun tidak serrupa, dapat kita jumpai pula pada sub genre jazz lainnya, seperti music Dixie.
Ragtime merupakan salah-satu genre musik Amerika pertama dan diduga berasal dari para pekerja kulit hitam yang bekerja pada pembangunan jalur-jalur kereta api saat itu. Meskipun sebagian masyarakat beranggapan bahwa Jazz itu berasal dari perkembangan musik Blues dan musik Gospel orang-orang kulit hitam, namun sebagian lagi meyakini bahwa musik Ragtime juga sebagai cikal bakal musik Jazz. Genre ini sebenarnya merupakan gaya musik yang pada awalnya diperkenalkan oleh pianis-pianis kulit hitam, sekitar tahun 1890-1915. Para pianis kulit hitam ini mencoba mengembangkan suatu genre dengan pendekatan gaya komposisi orang kulit putih Eropa. Kepopulerannya dimulai saat musik ini dipertunjukan oleh musisi kulit hitam yang melakukan perjalanan ke barat, tengah, dan selatan Amerika Serikat. Saat itu musik Ragtime banyak dipertunjukan pada ruang-ruang dansa, salon-salon, atau tempat-tempat hiburan bagi masyarakat bawah karena musiknya yang riang dan menghibur.
Disebut musik Ragtime karena berawal dari kesan auditif terhadap permainan piano yang tidak teratur dan tidak rapi. Permainan kedua tangan pianis Ragtime yakni antara tangan kiri yang memainkan alur irama dengan permainan tangan kanan yang memainkan alur melodi, terkesan tidak selaras/sinkron.
Musiknya tidak hanya menjangkau jutaan penggemar kulit hitam, tetapi juga orang-orang kulit putih. Kepopulerannya berkembang melalui skrip-skrip atau tulisan-tulisan musik untuk permainan piano dan juga karya-karya aransemen untuk iringan tari pergaulan. Pada masa itu musik Ragtime juga dapat dijumpai pada pertunjukan-pertunjukan marching band. Beberapa tahun kemudian musik-musik Ragtime juga populer melalui produk-produk rekaman dalam bentuk phonograph.
Selintas Tentang Latar belakang Perkembangan Musik Ragtime
Emansipasi para budak memunculkan kesempatan pendidikan baru bagi para budak Afro-Amerika yang telah dibebaskan, namun segregasi atau pemisahan ras kulit hitam terhadap ras kulit putih yang ketat pada masa itu membuat para pekerja kulit hitam itu juga mengalami keterbatasan dalam peluang memperoleh pekerjaan. Beberapa lapangan pekerjaan yang dapat mereka peroleh adalah bekerja sebagai musisi penghibur “kelas bawah” pada acara-acara dansa, minstrel shows, vaudeville (yakni sejenis pertunjukan komedi music untuk kalangan masyarakat atas), atau bekerja sebagai anggota pada marching band. Mereka juga bekerja sebagai pianis di bar-bar, klub-klub, serta tempat-tempat pelacuran. Dari sinilah Ragtime mulai berkembang.
Musik Ragtime awalnya diturunkan dari jigs dan mars pada band-band kulit hitam yang umum terdapat di kota-kota bagian utara Amerika yang populasi kulit hitam cukup tinggi. Pada awal abad 20, musik ini menjadi sangat populer di seluruh Amerika Utara dan didengarkan, ditarikan, ditampilkan, dan juga ditulis oleh banyak orang dari berbagai sub-kultur. Pertengahan tahun 1890, beberapa karya awal Ragtime piano diberi judul mars dan jigs. Kematangan Ragtime sebagai genre mulai tercatat dalam sejarah pada tahun 1897 ketika beberapa karya Ragtime awal yang terkenal diterbitkan.
Musik Ragtime muncul pertama kali dalam bentuk skrip musik, melalui karya penghibur Afro-Amerika Ernest Hogan tahun 1895, dan rekaman medley-nya, dua tahun kemudian (1897), oleh Vess Ossman dalam penampilan solo banjo Ragtime Medley. Juga pada tahun yang sama komposer kulit putih yakni William H. Krel,l menerbitkan karya Mississippi Rag sebagai karya Ragtime tertulis pertama untuk instrumen piano. Kemudian pianis dengan latar belakang pendidikan musik klasik, yakni Scott Joplin, memproduksi Original Rags pada tahun selanjutnya yakni tahun 1898. Pada Tahun 1899, Joplin juga menciptakan hit internasionalnya melalui karyanya yang berjudul Maple Leaf Rag dan disini dia menunjukkan kedalaman dan kerumitan yang lebih dibandingkan karya-karya Ragtime sebelumnya. Ia juga menulis sejumlah karya Ragtime populer yang menggabungkan sinkopas, figurasi banjo, dan terkadang juga pola call-and-respon.
Ragtime telah memberi kontribusi besar untuk perkembangan awal Jazz bersama dengan blues serta musik-musik gospel orang kulit hitam. Beberapa artis, seperti Jelly Roll Morton, menampilkan baik gaya Ragtime maupun Jazz New Orleans selama masa overlapping kedua genre tersebut. Namun Jazz New Orleans pada umumnya menggantikan Ragtime dalam hal popularitas arus utama (mainstream) awal tahun 1920. Walaupun demikian, beberapa komposisi Ragtime masih terus ditulis hingga kini, dan beberapa kali ketertarikan publik kembali pada Ragtime di tahun 1950-an dan 1970-an.
Walau kebanyakan karya Ragtime diciptakan untuk piano, namun beberapa transkripsi untuk instrumen lainnya dan ansambel umum juga dibuat. Sebagai contoh, aransemen dari Gunther Schiller atau John Steele Ritter terhadap beberapa karya Ragtime Scott Joplin. Terkadang Ragtime juga diciptakan untuk ansambel (terutama band pengiring tarian dan brass bands), atau sebagai karya musik yang dibuat hanya untuk didengar saja.
Joplin bahkan memiliki ambisi menggabungkan genre Ragtime ini dengan opera. Ambisi Joplin ini pun sempat membuahkan hasil, sehingga tercipta Opera A Guest Of Honor pada tahun 1903 dan OperaTreemonisha pada tahun 1907. Walaupun demikian, opera ini pada kenyataannya tak pernah ditampilkan di depan publik.
Dari Cake Walk hingga Tin Pan Alley
Gaya Ragtime sebenarnya sudah dimulai sejak kemunculan jenis tarian yang dinamakan Cake Walk.Tarian ini berawal dari keinginan orang-orang kulit hitam yang mencoba memparodikan tarian sosial masyarakat Eropa masa itu. Orang-orang kulit hitam itu menari secara berpasangan dan bergerak membentuk lingkaran (walk around) dengan diiringi musik oleh instrumen biola dan banya (banjo). Pasangan penari yang dianggap dapat menarikan tarian secara menarik sering kali dihadiahi kue (cake). Oleh sebab itu, tarian ini dikenal sebagai Tari Cake Walk. Popularitas tarian ini mulai berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1890-an.
Jenis tarian ini telah ada sebelum kemunculan Ragtime dan mencapai eksistensinya dalam beberapa bentuk sejak tahun 1895-1908. Iringan musiknya memiliki bentuk yang umumnya berstruktur: A-A-B-B-C – interlude - C-B-B. Namun struktur tersebut tidak selalu demikian, karena ada juga yang berstruktur: A-A-B-B-A-C-C-A-B. Memiliki sedikit sentuhan sinkop bila dibandingkan dengan musik Ragtime. Jenis tarian Cake Walk ini memiliki gerakan kaki dengan langkah-langkah yang tinggi (high-kicking). Kecepatan ketukan atau temponya berkisar antara 85 hingga 95 ketukan metronom untuk satuan not ¼ dalam birama dupel.
Tarian Cake Walk biasanya digelar pada saat-saat istirahat dalam setiap minggunya menjelang sore hari. Tarian ini berfungsi sebagai ajang pertemuan sosial. Mereka umumnya hadir ke acara tarian ini dengan berpakaian menarik dan bagus.
Selain Cake Walk yang diperkirakan sebagai cikal bakal musik Ragtime, maka perkembangan Ragtime selanjutnya berkembang menjadi sub-sub genre. Salah-satunya adalah Folk Rag. Gaya ini didasarkan pada unsur-unsur yang bertema rakyat. Musik ini menggunakan nada-nada yang sudah dikenal di masyarakat pada waktu itu. Memiliki bentuk dua bagian dengan perlanjutannya yang berkesan medley syncopation. Folk Rag ini banyak ditemukan di daerah perbukitan Ohio, Appalachia, dan Mississipi. Contoh karya ini dapat ditemukan pada karya Scott Joplin yang berjudul Pine Apple Rag.
Gaya Ragtime lainnya adalah Classic Ragtime. Gaya ini biasanya berhubungan dengan gaya musik dari Scott Joplin, James Scott, dan Joseph Lamb. Musiknya cenderung dibuat untuk permainan piano, walaupun ada yang dibuat juga untuk orkes kecil dan pertunjukan band.
Populair Rag atau dikenal juga sebagai Tin Pan Alley adalah jenis lain dari gaya Ragtime. Gaya ini berkaitan dengan lingkaran publikasi di kota New York, Amerika Serikat yang saat itu (1890-1960) banyak sekali berkembang musik-musik massal. Perkembangan gaya musik New York Ragtime ini tentu saja tidak lepas dari peran dua orang musisi Ragtime saat itu, yakni Thomas Lodge dan George Botsford.
Gaya Ragtime yang sama juga muncul di Kansas dengan tokohnya yakni James P. Johnson (1894-1955) dan Earl Haimes (1903-1983). Walaupun kedua musisi ini sama-sama memperkenalkan gaya Ragtime baru pada permainan piano yang disebut Stride Piano, tetapi mereka mengembangkan gaya permainan piano yang berbeda. Johnson lebih mengarah kepada gaya permainan Swing dan improvisasi yang lebih bervariasi. Sementara Haimes lebih kepada gaya permainan yang perkusif. Gaya stride piano ini sebenarnya memperkenalkan permainan nada-nada oktaf tunggal yang bergerak naik dan turun oleh tangan kiri. Sementara tangan kanannya memainkan melodi yang berselingan dengan irama.
Ciri Musik Ragtime: Dari Cara Iringan Hingga Iringan
Pada tulisan ini penulis tidak membahas genre musik Ragtime lainnya selain musik Ragtime klasik, terutama karya-karya Ragtime yang diciptakan oleh Scott Joplin, mengingat, tokoh yang satu ini dianggap sebagai tokoh Ragtime yang menonjol dan populer hingga saat ini. Di samping itu beberapa karya-karyanya masih dapat kita temukan pada beberapa toko-toko kaset/CD di Indonesia, sehingga mempermudah kita untuk mengkaji karya-karyanya. Berikut ini akan dibahas tentang beberapa aspek teknis permainan dan aspek komposisi Ragtime klasik dengan menggunakan beberapa contoh karya-karya Scott Joplin.
Permainan tangan kanan dan kiri pemain piano Ragtime
Umumnya musik Ragtime memiliki birama binair (birama 2 atau birama 4). Ada juga beberapa yang memiliki birama ternair (birama 3), namun tidak banyak. Sementara tempo musik Ragtime rata-rata dimainkan dalam kecepatan sedang atau cepat. Karya-karya Ragtime biasanya terdiri dari beberapa kalimat melodi yang mempunyai kesamaan karakter dan berulang-ulang. Permainan pianis Ragtime bila disimak, tangan kanannya memainkan melodi yang terkesan sinkopis, sementara tangan kirinya secara tetap memainkan iringan oom-pah sebagai metrisnya.
Pada permainan group (marching band), irama oom-pah juga dapat dirasakan dengan jelas melalui kolaborasi instrument sausafon dan snar drum.
Pada permainan group/marching band, musik Ragtime umumnya dimainkan oleh tiga kelompok instrumen. Kelompok pertama berperan sebagai pembawa melodi, kelompok kedua sebagai pembawa iringan dan bas, sementara kelompok ketiga sebagai pembawa pola ritmik yang perkusif.
Dalam permainan piano Ragtime, kelompok kedua dan ketiganya dileburkan dalam satu permainan tangan kiri. Dengan demikian iringan oompah, dapat kita dengar melalui permainan tangan kiri pemain piano. Bas dan akor terkesan sebagai oom dan pah. Bas (Oom) adalah ketukan kuat (on beat), sedangkan akor (pah) merupakan ketukan lemah (up beat). Sementara permainan tangan kanan pianis Ragtime, memainkan melodi dengan pola aksen kuat dan lemah yang kadangkala tidak bersesuaian dengan pola metris tangan kirinya. Hal ini dapat kita dengarkan pada beberapa karya Scot Joplin misalnya. Kehadiran tesis dalam permainan tangan kanan, sering kali tidak pada saat yang sama dengan tesis iringan tangan kiri. Hal tersebut dapat kita dengarkan pada karya Original Rag, cipt. Scott Joplin, arr. Stewart dan Bradley James. Dari album CD: Scott Joplin’s Piano Rags, Produksi: Music Collection International, Ltd., Emporio Label 1994).
Bagi pembaca yang dapat memahami skrip music untuk piano, dapat memperhatikan skor/bagian tangan kanan dan kiri pada partitur piano lagu Maple Leaf Rag karya Scott Joplin yang memperlihatkan pola iringan oom-pah. (lihat di samping)
Bentuk komposisi Ragtime
Musik Ragtime memiliki bentuk/form komposisi yang diduga berasal dari bentuk komposisi musik iringan tari Cake Walk. Bentuk komposisi Ragtime memiliki struktur:
Introduksi– isi – penutup.
Introduksi sebagai pembuka karya umumnya terdiri dari 8 atau 16 ruas birama, namun ada kalanya juga tidak diawali oleh introduksi seperti pada lagu Maple Leaf Rag. Kita dapat memperhatikan masing-masing Introduksi 8 birama pada lagu The Entertainer dan Introduksi dengan 16 birama pada lagu Original Rag. Keduanya cipt. Scott Joplin, arr. Stewart dan Bradley James. Dari Album CD: Scott Joplin’s Piano Rags, Produksi: Music Collection International, Ltd., Emporio Label, 1994).
Bagian isi merupakan rate time atau struktur yang memiliki rangkaian tema (A-B-C-D). Setiap tema umumnya diulangi, seperti tema A menjadi A-A’ atau tema B menjadi B-B’. Bahkan tema A seringkali diulangi kembali setelah beberapa tema berikutnya, seperti A-A’-B-B’-A-C’-D-D’. Tema A, juga menjadi semacam tema dasar atau spring board bagi tema-tema berikutnya (mengenai hal ini, akan dijelaskan lebih lanjut). Bagian isi, umumnya juga ditambahkan dengan beberapa bagian variasi seperti interludeatau pengulangan introduksi. Contoh untuk memahami penjelasan tentang struktur bagian isi tersebut, dapat kita dengarkan pada beberapa karya berikut ini.
bagian rate time pada lagu The Entertainer dan interlude pada lagu Elite Syncopation, sisipan introduksi pada bagian isi pada lagu Original Rag. Ketiganya cipt. Scott Joplin, arr. Stewart dan Bradley James. Dari Album CD: Scott Joplin’s Piano Rags, Produksi: Music Collection International, Ltd., Emporio Label, 1994).
Sementara bagian penutup karya Ragtime, sering kali merupakan ulangan dari melodi terakhirnya yang kemudian diselesaikan dengan suatu broken chord yang kuat, seperti yang terdapat pada bagian penutup karya The Entertainer, cipt. Scott Joplin, arr. Stewart dan Bradley James. Dari Album CD: Scott Joplin’s Piano Rags, Produksi: Music Collection International, Ltd., Emporio Label, 1994).
Ulangan-ulangan pola pada bagian isi (A-A’-B-b’-dan seterusnya), sebenarnya tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk memperpanjang pertunjukkan saja, tetapi ada beberapa hal lain yang juga penting untuk diungkapkan di sini. Pengulangan pola-pola pada bagian isi, di satu sisi, adalah cara untuk memberi kesempatan musisi dalam melakukan improvisasi. Para pemain Ragtime tidak hanya mengikuti kehendak komposernya saja, tetapi juga berkesempatan untuk menampilkan gaya permainannya sendiri. Di sisi lain, pengulangan bagian dimaksudkan untuk memberi efek keseimbangan atau untuk menghindari akhir bagian yang janggal. Pengertian keseimbangan dalam hal ini, tidak selalu berarti setimbang seperti pengertian tentang pengukuran berat benda didalam timbangan. Keseimbangan dimaksudkan memberi efek dari bagian sebelumnya agar lebih serasi.
Untuk lebih jelas, kita dapat memperhatikan sekali lagi karya The Entertainer dan Original Rags dari album CD Scott Joplin’s Piano Rags, produksi Music Collection International Ltd., Emporio Label, 1994, yang musiknya diaransemen oleh Stewart dan Bradley James. Kedua karya ini memiliki struktur:
The Entertainer:
INTRODUKSI (8 ruas) – A-A-B-B-C-C-A-A – PENUTUP (penggalan akhir bag.A)
Original Rags:
INTRODUKSI (16 ruas) – A-A-B-B-C-C-interlude-A-D-D-E-E – PENUTUP (broken chord)
Pola-pola didalam lagu The Entertainer (A,B,C,) atau pun Original Rags (A,B,C,D,E) memiliki kerangka harmoni yang didasarkan pada struktur akor-akor tonika, sub dominan, dan dominan (tingkat I-IV-V). Sementara diantara pola-pola pada kedua karya tersebut (termasuk ulangannya) sering kita jumpai adanya tonika dasar atau home key yang bermodulasi ke sub dominan atau dominan (tingkat IV atau V). Untuk lebih jelas, perhatikanlah kerangka harmoni dari karya-karya tersebut.
Namun demikian, pada versi yang lain dari karya The Entertainer yang dapat kita dengarkan di dalam album kaset album JRSN Pierre Rampal plays Scott Joplin aransemen oleh John Steele Ritter, produksi Music Crush Collection, CBS Records, Inc., 1983), memiliki struktur pola yang agak berbeda, yakni:
INTRODUKSI – A-A-B-B-A-C-C – interlude - D-D-A-A – PENUTUP
Pada aransemen Retter terdapat perbedaan struktur pola di bagian isi dan penutupnya, sebagai berikut.
- Bagian isi mengangkat kembali introduksi namun hanya sepenggal seperti halnya pada karyaOriginal Rags. Pola C pada album versi CD, sama dengan pola D pada album versi kaset.
- Sedangkan pola C dari album versi kaset, tidak kita jumpai dikarya yang sama pada album versi CD.
- Bagian penutup pada versi kaset merupakan ulangan pola A. Sedangkan pada album versi CD, bagian penutupnya merupakan penggalan akhir dari pola A.
Perbedaan pola dari dua karya yang sama ini sepertinya hanya persoalan aransemen untuk keperluan pertunjukan. Pada prinsipnya struktur bentuk/form dengan pola-pola yang berulang sebagai ciri Ragtime tetap dipertahankan.
thx ya gan,, dapet info menarik dan membangun
BalasHapussemoga Blognya ramai dan semakin kreatif ^_^