Spring board: Struktur Melodi
Struktur melodi dalam 32 ruas birama yang menjadi ciri di bagian isi komposisi Ragtime, yakni yang terdapat didalam pola A,B,C, dan seterusnya (tidak termasuk introduksi, interlude, dan penutup) memberi kesan matematis. Sebagai contoh pada pola A Karya The Entertainer, struktur melodinya dapat dipecah menjadi kalimat-kalimat melodi (frase) yang sama dalam hal jumlah ruas biramanya. Pemecahan bagian A tersebut dapat dikelompokan menjadi beberapa frase dan subfrase.
Pertama, adalah pemecahan frase pada pola A (32 ruas birama) menjadi 2 sub frase (masing-masing 16 ruas birama), sehingga dapat disebut sebagai dua subfrase yakni, A1 dan A2. Subfrase pertama (A1) terkesan sebagai ‘pernyataan’ yang membutuhkan subfrase kedua (A2) sebagai ‘penegasan’-nya yang sekaligus sebagai subfrase penyelesaian. Bila frase ini dituliskan alurnya, menjadi:
Frase A
subfrase A2
penegasan/penyelesaian
16 birama
subfrase A1
pernyataan
16 birama
Kedua, adalah pemecahan setiap subfrase tersebut (A1 dan A2), masing-masing menjadi 2 subsubfrase. Setiap subsubfrase memberi kesan pengulangan yang tidak sama. A1 sebagai frase pernyataan (16 ruas birama) dan A2 sebagai frase penegasan/penyelesaian (16) ruas birama), yang dapat diurai lagi menjadi:
sub-subfrase A1-1
pengulangan yang sama
8 birama
sub-subfrase A2-1
pengulangan yang sama
8 birama
Frase A
subfrase A2
penegasan/penyelesaian
16 birama
subfrase A1
pernyataan
16 birama
sub-subfrase A2-2
pengulangan yang tidak sama
8 birama
sub-subfrase A1-2
pengulangan yang tidak sama
8 birama
Ciri Call and Respon pada musik Ragtime ditandai dengan perbedaan 1 oktaf antara Call (4 ruas birama) dengan Respon (4 ruas birama). Perbedaan wilayah 1 oktaf antara Call dengan Respon ini, dikenal juga sebagai Echo Phrase.
Spring board: Struktur Harmoni
Struktur harmoni Ragtime umumnya berdasarkan pada akor-akor dasar (akor-akor tingkat I,IV, dan V). Tetapi, akor-akor dasar itu juga divariasikan dengan menggunakan beberapa variasi akor seperti dobel dominan (VV), dominan septime (V7), tonika paralel dari mayor ke minor, serta variasi akor dengan kromatik bas yang turun atau naik. Hal ini dapat kita dengarkan pada lagu The Entertainer dari Album CD Scott Joplin’s Plays Piano, Produksi Musical Collection International Ltd., Emporio Label, 1994, terutama pada pola A sebagai spring board-nya.
Pada pola lainnya selain pola A, umumnya salah satu dari pola-pola itu mengalami modulasi ke dominan dan subdominan. Hal ini dapat kita jumpai misalnya pada pola C pada lagu Original Rag dari Scott Joplin. Pola C ini, mengalami modulasi dari tonalitas dasarnya (home key) ke tonalitas baru, yakni ke sub dominan (tingkat IV).
Perubahan harmoni dari tonalitas dasar (home) ke tonalitas baru (modulasi) dimaksudkan untuk menghindari suatu suasana yang monoton. Demikian pula untuk penggunaan variasi akor yang sering terdengar di setiap polanya. Disamping untuk menghindari suasana yang monoton, penggunaan variasi akor dan modulasi juga dimaksudkan sebagai trick pertunjukkan agar terkesan mena
Aspek irama (rhythm) Dalam Ragtime struktur melodi yang berisi frase dan subfrase tersebut, terkesan kontras dengan struktur irama (rhythm)dupel sebagai bingkai ketukan dasarnya. Kesan kontras yang terjadi antara struktur melodi dengan struktur irama seperti ini, pada akhirnya juga menimbulkan kesan ketidak-selarasan antara aksen ketukan kuat-lemah pada struktur irama dengan aksen kuat-lemah pada struktur melodi. Kesan yang muncul dari aksentuasi ketukan pada struktur melodi terasa seperti melayang (sinkop) dan memberi efek poliritmik. Sebagai contoh, kita perhatikan potongan struktur irama dari pola A suatu karya Ragtime
Sekilas tentang tokoh Ragtime: Scott Joplin
Tokoh satu ini dikenal sebagai King of Ragtime. Scott Joplin lahir dekat kota Linden, Texas pada tanggal 24 November 1868. Pada usia sekitar 7 tahun, Scott Joplin pindah ke Texarkana bersama keluarganya. Pada usianya yang masih sangat muda itu, ternyata Joplin telah memiliki bakat yang luar biasa di bidang musik. Dengan dukungan orang tuanya, Scott Joplin mengembangkan talentanya. Diusianya yang masih muda itu dia telah menguasai instrumen banjo dan juga mulai belajar piano. Pada usia 11 tahun, Joplin belajar harmoni dan gaya musik dengan Julius Weiss. Di usia remaja ia telah bekerja sebagai musisi tari. Beberapa tahun kemudian Joplin pindah profesi untuk bekerja sebagai pemain piano di bar. Tahun 1890, Scott Joplin pindah ke St. Louis untuk memperdalam musik Ragtime, yakni suatu genre musik yang mengkombinasikan antara harmoni dan irama Afrika-Amerika dengan gaya klasik Eropa. Beberapa tahun kemudian, ia pun melakukan tour musiknya ke beberapa tempat di Amerika, seperti Columbia, Chiccago, Sedalia-Missouri, serta New York.
Dimasa hidupnya ia telah menulis sekitar 600 lagu Ragtime dan juga karya untuk ballet dan dua karya opera. Karya operanya yang pertama, yakni A Guest Of Honor dibuat pada tahun 1903, dan 4 tahun berikutnya ia membuat karya operanya yang kedua, yakni Treemonisha (New York, 1907). Namun kedua karya operanya tersebut tidak pernah dipagelarkan didepan publik.
Karya piano Joplin yang sangat terkenal adalah Maple Leaf Rag. Karya yang diciptakan ketika dia bekerja di klub Maple Leaf, Sedalia. Karyanya itu dipublikasikan pada tahun 1899 dan terjual hingga ratusan ribu kopi. Suksesnya karya tersebut, menyebabkan Joplin meninggalkan pekerjaannya sebagai pianis dan pindah ke St. Louis untuk menggeluti profesi baru sebagai pengajar sekaligus komposer.
Tahun 1909 Scott Joplin hijrah ke New York hingga akhir hayatnya. Menurunnya kesuksesan dan kondisi kesehatan menyebabkan Joplin harus masuk rumah sakit di Manhattan pada tahun 1916. Setahun kemudian atau tepatnya 1 April 1917, Joplin meninggal dunia.
Meskipun Scott Joplin telah memperoleh kesuksesan hidupnya, namun selama lebih dari 50 tahun setelah kematiannya, ia tidak pernah mendapat tempat di masyarakat sebagai seorang komposer serius. Penghargaan dianugrahkan padanya baru muncul ketika di tahun 1973, musiknya digunakan dalam film The Sting serta memperoleh penghargaan Academy Award. Tiga tahun kemudian yakni pada tahun 1976, karya opera Scott Joplin yang berjudul Treemonisha juga mendapatkan penghargaanpulitzer .
Karya Scott Joplin: Maple Leaf Rag
Karya Maple Leaf Rag merupakan contoh klasik terbaik dari musik Ragtime. Karya yang berdurasi sekitar 3 menit ini mempunyai standar Ragtime yang terdiri atas bagian A-A’-B-B’-A-C-C’-A-A’.
Dalam rekaman lain, form dari Maple Leaf Rag ini memiliki struktur yang sedikit berbeda, yakni: A-A-B-B-A-C-C-D-D.
Perbedaan form ini tampaknya berhubungan dengan kemasan sajian. Untuk bentuk yang pertama (A-A-B-B-C-C-A-A) dibuat untuk kebutuhan permainan piano. Sementara untuk bentuk yang ke-dua (A-A-B-B-A-C-C-D-D), dibuat untuk sajian marching band dengan tempo yang lebih cepat (sebagai kekhasan sajian mars).
Karya ini tidak memiliki introduksi, interlude, atau bagian penutup seperti layaknya karya-karya Ragtime Scott Joplin lainnya, sehingga dapat memudahkan kita untuk memahami struktur bentuk karya Ragtime tersebut. Setiap bagian terdiri atas 32 ruas birama dan melodinya didasarkan pada irama mars dengan tempo yang cepat.
Bagian A diolah dengan mengubah-ubah register (wilayah nada). Cara ini memberi kesan adanya efek timbal-balik, walaupun kalimat melodi pada kedua register yang berbeda itu merupakan kalimat ulangan.
Demikian pula pada kalimat melodi di bagian keduanya juga menggunakan permainan register yang berbeda serta bergerak turun. Sementara pada bagian ketigana terjadi modulasi ke tonalitas baru. Perubahan tonalitas ini, untuk memberi kesan suasana yang berbeda.
Sebagai pelengkap untuk studi Ragtime, berikut ini dilampirkan skrip Maple Leaf Rag untuk permainan piano yang diambil dari situs internet.
Karya Scott Joplin lainnya: Great Crush Collesion
Karya ini merupakan salahsatu dari karya-karya awalnya. Diciptakan sebagai peringatan tentang sebuah peristiwa kecelakaan yang pernah terjadi dekat Waco, Texas, sekitar bulan September tahun 1896. Memiliki bentuk yang unik, serta khas sebagai bentuk karya untuk permainan marching band, yakni:
Introduksi-A-A-B-B-C-C-D-D-E-jeda-D-D-E-Jeda-D-D
Keunikan yang terdapat pada karya ini antara lain adalah penggunaan alat-alat musik yang tidak lazim, seperti lonceng dan peluit. Bunyi yang dihasilkan oleh kedua alat tersebut, seolah-olah ingin meng-gam-barkan profil kereta api yang menjadi gagasan utama karya ini. Profil kereta api juga diangkat melalui irama dupel yang beraksen kuat dengan tempo yang cepat. Seolah-olah menggambarkan gerak kereta yang sedang berjalan.
Sementara keunikan lainnya, diantara perpindahan bagian E ke D, disisipkan jeda. Jeda digunakan sebagai klimaks dari struktur harmoni yang kacau dan tidak beraturan. Kekacauan harmoni ini, seolah-olah menggambarkan saat kecelakaan kereta api itu terjadi. Sementara pengulangan bagian D dan E, seolah-olah sebagai gambaran tentang bayangan kecelakaan yang traumatik.
Karya Scott Joplin lainnya: Harmony Club Waltz
Karya ini tidak seperti lazimnya karya Ragtime yang berirama dupel. Irama tripel yang terdapat pada karya ini memberi kesan tentang pengaruh gaya musik romantik Eropa yang kuat. Kita dapat memperhatikannya pada gaya permainan piano (terutama pada bagian introduksinya yang rubato). Permainan semacam itu mengingatkan kita pada gaya permainan piano romantik abad 19 di Eropa. Walaupun demikian, gaya Ragtime yang ditampilkan dalam irama tripel (Oom-pah-pah), masih dapat kita rasakan sebagai gaya Ragtime yang kental.
\
Daftar Pustaka:
Szwed, John F. Memahami dan Menikmati JAZZ. PT Gramedia. Jakarta. 2008.
Edmund Prier, Karl. Ilmu Bentuk Musik. Pusat Ilmu liturgi.Yogyakarta. 2004
Dunsby, Jonathan. Music Analysis. Faber Music. London. 1988
Carr, ian. Jazz. the Rough Guide. London. 1995
Berendt, Joachim E. The jazz book from ragtime to fusion and beyond. Lawrence Hill And Company. Connecticut. 1982
Mack Dieter. Sejarah Musik Jilid 4. Pusat Musik Liturgi. Yogyakarta. 1995
Kamien Roger. Music An Appreciation. Mc Graw – Hill book Company. 1988
Tidak ada komentar:
Posting Komentar