Judul:
Pemanfaatan Teknologi Kombinasi Digital Dan Cetak Timbul Untuk Pembelajaran Musik
Di Pendidikan Tinggi Berbasis Inklusi
(Hasil Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2011, Jurusan Pendidikan Musik FPBS UPI Bandung)
Oleh:
Drs. Tono Rachmad P.H., M. Pd.
Abstraksi
Selama ini, belum pernah dikembangkan suatu produk bahan pembelajaran musik untuk lembaga persekolahan umum dan perguruan tinggi seni di Indonesia yang berbasis pendidikan inklusi, khususnya bagi kebutuhan siswa/mahasiswa disabel (dalam hal ini tuna netra). Banyak bahan pembelajaran yang terkait dengan teks dan notasi musik awas yang tidak memperhatikan keterbatasan penglihatan tuna netra. Produk penelitian ini diperkenalkan untuk membantu mengatasi ketiadaan literatur teks dan notasi musik awas bagi mahasiswa tuna netra. Produk yang berupa bahan pembelajaran musik ini, selain dapat digunakan oleh siswa/mahasiswa tuna netra juga dapat digunakan oleh siswa/mahasiswa awas tanpa membedakan isi dan sajiannya. Untuk itu, penelitian ini dibuat dalam bentuk penelitian pengembangan, guna menghasilkan produk prototipe tepat guna yang dapat mengatasi ketiadaan bahan pembelajaran musik bagi siswa/mahasiswa tuna netra maupun awas. Produk penelitiannya, dibuat dengan memanfaatkan kombinasi teknologi cetak timbul dan digital. Melalui beberapa tahap kegiatan, mulai dari studi pendahuluan, perencanaan, uji coba model, revisi model, hingga menghasilkan produk prototipe berupa bahan pembelajaran music yang dalam tahap pertama ini lebih ditujukan untuk pembelajaran teori musik. Penelitiannya dilaksanakan dibeberapa tempat, SLBN A Lebak Bulus, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, dan konsultasi dengan beberapa ahli dibidang teknologi digital, cetak tembul, pendidik music, serta pengguna produk yang dibuat.
Dari data di Kementriann Pendidikan Nasional Tahun 2011, tercatat sekitar 1.350.000 lebih penyandang disable yang ada di Indonesia, dimana 85.000 lebih penyandang disabel dapat bersekolah di sekolah luar biasa. Sementara 265.000 lebih belum mendapatkan pendidikan yang layak sesuai haknya. Oleh karena itu, bila lembaga persekolahan umum dan perguruan tinggi umum dapat membantu pendidikan mereka melalui pengembangan pendidikan inklusi, maka akan membantu mereka untuk mendapatkan haknya memperoleh pendidikan yang layak. Dalam hal ini perlu didukung oleh inovasi yang membantu kemudahan akses belajarnya. Salah-satu yang dapat dilakukan, adalah pengadaan bahan pembelajaran yang aksesbel bagi mereka ketika belajar di lembaga pendidikan umum, tidak terkecuali pendidikan luar sekolah seperti lembaga kursus, sanggar. Ataupun balai-balai latihan kerja.
Hasil Penelitian ini, berupa Bahan Pembelajaran musik yang bersifat teoritis. Berbentuk produk cetak timbul yang dilengkapi oleh suplemen digital baik yang tersimpan dalam data-data teks dalam format CD, web site, maupun format sms. Produknya disadari masih perlu disempurnakan, terutama untuk produk cetak timbulnya. Namun demikian, berdasarkan uji coba dan revisi produknya, telah menunjukkan produk yang layak pakai. Kelemahannya terletak pada ketiadaan dalam tulisan braille yang mengidentitaskan gambar-gambar notasi balok yang ditimbulkan tersebut. Oleh karena itu, produk hasil penelitian ini hanya dapat digunakan oleh siswa/mahaseswa melalui perantaraan guru/dosen yang telah memahami notasi balok. Produk bahan pembelajaran teori musik ini diperuntukkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) umum atau yang sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) umum atau yang sederajat, serta Program Studi Musik di Perguruan Tinggi Umum yang berbasis pendidikan inklusi. Ke tiga jaenjang pendidikan tersebut dipilih, mengingat bahwa bahan pembelajaran teori musik (dalam hal ini adalah notasi balok), telah dipelajari sejak SMP dan kelak akan dipelajari hingga Perguruan Tinggi untuk masyarakat yang ingin melanjutkan ke Program Studi Musik di Perguruan Tinggi.
Dari sosialisasi yang dilakukan melalui seminar dan lokakarya nasional serta dihadiri sekitar 80 peserta lebih (yang mewakili elemen guru, dosen, siswa, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan musik), 80 persen mengharapkan produk bahan pembelajaran ini dapat segera di terbitkan dan digunakan di lembaga-lembaga pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah berbasis pendidikan inklusi. Hal ini mengingat, bahwa masyarakat tuna netra khususnya, dapat berbaur dalam kebersamaan dan kesetaraan untuk memperoleh pendidikan bersama masyarakat awas/normal lainnya seperti yang dinyatakan dalam Panca Sila, Undang-Undang Dasar 1945, kebijakan UNESCO-PBB, Undang-Undang no. 4 tahun 1997 dan Undang-Undang no. 20 tahun 2003.
Kata Kunci:
- Bahan pembelajaran teori music (notasi balok).; Produk teknologi digital dan cetak timbul; pendidikan inklusi.
ABSTRACT
So far there have not been music learning materials for public schools and higher education institutions in Indonesia that are specially designed on the basis of inclusive education, especially for visually disabled students. Available learning materials containing texts and musical notations are not friendly to these students. This study is intended to help these students. The product of this research, i.e. musical learning materials, can be used by visually disadvantaged students as well as visually normal students. This research, therefore, is designed as a research and development study to produce a prototype of learning materials suitable for both visually disabled and normal students. The materials were developed by combining emboss and digital technology. Conducted through several stages, this study involves a preliminary study, planning, try-out of the model, revision of the model, and establishment of a prototype. This research is conducted in several locations, i.e. SLBN A Lebak Bulus and Indonesia University of Education in Bandung, and through consultation with experts in digital technology, embosses technology, music education, and users. Data at the Ministry of National Education in 2011 show that there are more than 1,350,000 people with disability in Indonesia, of which more than 85,000 go to schools providing special education services. Meanwhile, more than 265,000 are not properly catered for, and this problem to a certain extent will be solved if public schools and universities could help them with the development of inclusive education. This requires support in terms of learning access. One solution to this problem is provision of learning materials accessible to them when they go to public schools and non-formal education institutions. The results of this study, i.e. theoretical learning materials for music education, comprise embossed materials accompanied with supplementary digital materials in CD, website, and SMS formats. Although this product still needs further advancement especially with regard to the embossed products, the try out shows that the revised materials are useful. The drawback lies in the unavailability of musical notation in Braille. Therefore, the materials can only be used by students with the help of teachers who understand musical notation. This product is designed for students of junior high school, senior high school, and college (music department) which offer inclusive education, because musical notation has been taught since junior high school. The research results were disseminated through national seminar and workshop attended by around 80 participants (representing teachers, lecturers, school students, university students, and other parties interested in music education), 80 percent of which expected that this learning material could soon be published and used in formal and non-formal educational institutions which offer inclusive education. This way, people with visual disability could mix in equality with people with normal vision, in accordance with the Pancasila, the 1945 Constitution, UNESCO-UN policies, Law number 4 year 1997, and Law number 20 year 2003.
-
- Keywords:
- Learning materials (musical notation), digital technology, emboss, inclusive education
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar